Mengapademikian? Sebab, seorang pengusaha juga berhak menerima gaji atau upah kerja setiap bulan dari hasil usaha yang Ia dapatkan. Tak jauh berbeda dengan cara menghitung gaji karyawan, seorang pengusaha juga mendapatkan gaji setiap bulannya sesuai dengan prestasi kerja yang Ia torehkan. Meski sebagai seorang pengusaha Anda memiliki kekuasaan 5Cara Mencari Uang Tambahan Bagi Karyawan yang Menghasilkan Untung Besar. Posted by. Novia Widya Utami 12/10/2021. 05/10/2021. Sebagai karyawan kamu pasti sudah tahu berapa penghasilanmu setiap bulannya. Terkadang gaji bulanan ini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. ManfaatUtama Memilih Perangkat Lunak Penggajian Bisnis Kecil Terbaik. Seorang pemilik mungkin dapat dengan mudah membayar sekelompok orang secara konsisten, tetapi seringkali lebih sulit juga untuk melacak dokumen yang benar, menarik laporan, atau menangani keadaan khusus. Akibatnya, untuk bisnis menengah, seringkali pekerjaan khusus satu CaraMenghitung BEP - Sebelum memahami tentang Cara Menghitung Break Even Point (BEP) Suatu Usaha Dagang dan Usaha Bisnis, ada baiknya jika kalian mengenal Rp. 75.000.000 BIaya Gaji Pegawai. 2. Biaya Variable Per Unit mencapai Rp. 75.000 yang terdiri dari : mencapai 6.000 Unit, yang telah dibuktikan dengan Cara Menghitung BEP Unit Badan . Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM adalah kegiatan usaha atau bisnis yang dijalankan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Penggolongannya berdasarkan besaran omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, dan jumlah karyawan yang dipekerjakan.‍Dalam hal sistem penggajian, pada dasarnya UMKM memiliki kesamaan dengan perusahaan berskala besar. Baik UMKM maupun perusahaan skala besar sama-sama menetapkan nilai gaji berdasarkan satuan waktu. Persamaan lainnya adalah gaji akan dibayarkan pada periode tertentu yang telah disepakati antara pemberi kerja dan karyawan. ‍Sedangkan perbedaan yang umum ditemukan dalam perhitungan gaji karyawan UMKM dan perusahaan skala besar adalah satuan waktu yang digunakan. Jika umumnya perusahaan skala besar membayar gaji bulanan, UMKM memiliki opsi metode perhitungan per jam, harian, dan bulanan.‍Baca juga Cara Menghitung Gaji Bulanan Karyawan Tetap, Tidak Tetap, Prorata‍‍‍Pemerintah sudah mengatur perhitungan gaji karyawan UMKM dalam PP Pengupahan No. 36 Tahun 2021. Dalam peraturan tersebut, pemerintah mengizinkan usaha mikro dan kecil untuk memberikan upah pekerja di bawah upah minimum provinsi UMP. Jadi besaran gaji karyawan usaha mikro dan kecil ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pekerja dan pengusaha. ‍Sebagai gambaran, berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, pengertian usaha mikro dan usaha kecil adalah sebagai berikut.‍Usaha mikro adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 50 juta tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha, atau hasil penjualan paling banyak Rp 300 juta per tahun.‍Usaha kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50 juta sampai dengan maksimal Rp 500 juta tidak termasuk bangunan dan tanah tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 300 juta sampai dengan maksimal Rp 2,5 milyar per tahun.‍Meskipun demikian, kesepakatan gaji antara pekerja dan pemilik usaha mikro dan kecil harus mengacu pada ketentuan berikutSekurang-kurangnya sebesar 50% dari rata-rata tingkat konsumsi masyarakat di tingkat provinsiSekurang-kurangnya 25% di atas garis kemiskinan tingkat provinsi.‍Selain itu, pelaku usaha mikro dan kecil yang dibebaskan dari ketentuan UMP wajib mempertimbangkan faktor-faktor berikut iniMengandalkan sumber daya tradisional Tidak bergerak pada usaha berteknologi tinggi dan padat modal.‍‍Menetapkan Besaran Gaji Karyawan UMKM‍Dalam menetapkan gaji karyawan, pelaku UMKM bisa menghitung pendapatan bruto perusahaan sebagai dasar perhitungannya. Persentase pendapatan bruto yang digunakan untuk biaya penggajian sangat bervariasi tergantung jenis industri. Biasanya, bisnis yang bergerak di bidang jasa memiliki biaya penggajian yang lebih tinggi dibanding industri yang bisnisnya didominasi oleh mesin. Idealnya, zona aman biaya penggajian berkisar antara 15% - 30% dari pendapatan bruto.‍Simulasi perhitunganUsaha A didirikan di Jakarta dan menghasilkan pendapatan bruto per bulan sebesar Rp Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2021, rata-rata konsumsi adalah Rp dan garis kemiskinan adalah Rp per kapita per bulan di provinsi DKI Jakarta.‍Dengan ilustrasi tersebut, maka perhitungannya adalah sebagai berikut.‍Pendapatan Bruto per bulan= Rp ideal biaya penggajian 15% - 30% x Rp Rp - minimal yang harus diberikanSesuai tingkat konsumsi Rp x 50%= Rp garis kemiskinan Rp + 25%= Rp mengacu pada alokasi maksimal biaya penggajian dan gaji minimal berdasarkan tingkat konsumsi, usaha A dapat mempekerjakan 6 - 12 orang dengan nominal gaji yang sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.‍‍Metode Perhitungan Gaji Karyawan UMKM‍Metode Perhitungan Gaji Karyawan UMKM‍Bisnis skala kecil hingga menengah bisa menerapkan gaji bulanan pada karyawannya. Perhitungannya pun sama seperti pada perusahaan berskala besar. Namun ada kalanya UMKM memiliki karyawan dengan penggajian yang dihitung per jam atau per hari. Perhitungan penggajian per jam dan per hari diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021. Khusus untuk perhitungan penggajian per jam, hanya dapat diterapkan untuk pekerja yang bekerja secara paruh waktu.‍Hitung Gaji Per Jam‍Berdasarkan Kemenetrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 perhitungan gaji per jam adalah‍Gaji per jam = 1/173 x Gaji sebulan‍KeteranganAngka 173 merupakan rata-rata jam kerja karyawan dalam sebulan. Gaji sebulan terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap. Rumus tersebut berlaku juga untuk perhitungan lembur karyawan.‍ContohKaryawan B bekerja di sebuah bisnis kecil secara paruh sebulan yang disepakati bersama adalah sebesar Rp Pada bulan Juni, karyawan B bekerja selama 10 hari selama 5 jam setiap harinya. Maka gaji yang didapatkan karyawan B adalah‍Gaji per jam = 1/173 x Rp = Rp sebulan = Rp x 10 hari x 5 jam = Rp Gaji Per Hari‍Perhitungan gaji bulanan berdasarkan jumlah hari kerja karyawan menggunakan rumus berikut‍Gaji per hari = Jumlah hari kerja karyawan/jumlah hari kerja 1 bulan x gaji sebulan‍ContohKaryawan B bekerja di sebuah bisnis kecil secara tetap. Gaji sebulan yang disepakati bersama adalah sebesar Rp Pada bulan Juni, karyawan B bekerja selama 10 hari. Maka gaji yang didapatkan karyawan B adalah‍Gaji sebulan = 10/21 x Rp = Rp kedua perhitungan di atas, Karyawan B tidak dikenai pajak penghasilan karena jumlah penghasilan sebulan tergolong dalam Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP sesuai UU HPP.‍‍Menghitung Gaji Karyawan UMKM dengan CATAPA‍Perhitungan gaji bagi pelaku usaha mikro memang cenderung lebih mudah karena biasanya jumlah karyawan tidak terlalu banyak. Namun jika Anda merupakan pelaku usaha kecil dan menengah, mengurus penggajian dapat menjadi tantangan yang berulang setiap bulan. Ditambah lagi jika ada kebutuhan perhitungan pajak dan komponen lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pelaku usaha kecil dan menengah untuk membuat sistem payroll yang baik agar dapat mendukung produktivitas bisnis. Penggunaan software payroll CATAPA dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM yang ingin mengoptimalkan proses penggajian dengan berbagai kemudahan. ‍CATAPA dapat melakukan perhitungan otomatis pada komponen gaji seperti PPh 21, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, tunjangan, cuti, dan lembur. Sehingga pelaku UMKM tidak perlu lagi menghabiskan waktu dalam urusan administrasi. Biaya berlangganannya pun sangat terjangkau. Mulai dari Rp per karyawan per bulan, Anda sudah dapat memproses payroll secara otomatis. Bahkan dengan program BangkitBersamaCATAPA, pemilik UMKM dapat menikmati layanan CATAPA secara GRATIS untuk UMKM yang memiliki karyawan maksimal 20 orang.‍Baca juga Proses Payroll CATAPA Lebih Cepat dengan Fitur Baru ‍Tidak hanya dapat memproses perhitungan gaji secara otomatis, aplikasi CATAPA Time Management juga bisa memudahkan Anda dalam mengelola data kehadiran dan jadwal shift karyawan. Pengajuan dan persetujuan cuti pun dapat diproses secara online tanpa ribet.‍Jadi, gunakan waktu Anda yang berharga untuk mengembangkan bisnis dan serahkan urusan penggajian pada CATAPA. Daftar sekarang dengan klik tombol di bawah ini! Gaji merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan karyawan. Ya, karyawan mendapatkan gaji setelah mereka bekerja sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak kerja. Pengusaha membayar gaji kepada karyawan secara berkala, biasanya setiap bulan sekali. Namun terkadang yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara menghitung gaji karyawan usaha kecil? Mengingat usaha kecil, atau UMKM, mendapatkan laba yang belum begitu besar. Hingga saat ini, masih banyak yang bertanya-tanya mengenai mekanisme gaji pada skala usaha kecil. Bagaimana pengusaha bisa survive menjalankan usaha yang baru berkembang. Sementara mereka harus melakukan pengeluaran rutin berupa gaji karyawan. Bagaimana cara menentukan gaji karyawan? Nah, dalam kesempatan ini, kami akan mengulas tuntas perhitungan gaji karyawan pada usaha kecil. Cara Menghitung Gaji Karyawan Usaha Kecil Penentuan besaran gaji untuk karyawan sebenarnya sudah ada payung hukumnya, yaitu Undang-undang No. 11 Tahun 2020. Peraturan tersebut menetapkan gaji berdasarkan satuan waktu dan atau satuan hasil. Bukan lagi berdasarkan pada bulanan atau harian semata. Dengan kata lain, perhitungan gaji ada yang berdasarkan pada mekanisme per jam. Penetapan gaji per jam ini memang dikhususkan untuk buruh yang bekerja part time. Besaran upah tersebut berdasarkan antara pengusaha dengan pekerja. Namun sayangnya, tidak semua pengusaha menerapkan ketetapan pemerintah tersebut. Ada pengusaha yang memberikan gaji lebih rendah dari ketetapan. Hal ini bertujuan agar bisa menekan biaya produksi. Namun konsekuensinya, karyawan banyak yang keluar masuk karena rendahnya payroll yang mereka terima. Di sisi lainnya, ada perusahaan yang memberikan gaji lebih tinggi daripada peraturan pemerintah. Pengusaha berasumsi dengan memberikan besaran tersebut mempunyai harapan agar kinerja karyawannya meningkat dan lebih loyal. Namun dengan model penggajian seperti itu, tidak sedikit usaha kecil yang tumbang karena cash flow perusahaan yang tidak seimbang. Baca juga Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Omset. Bisnis Bertumbuh Kesalahan fatal dalam perhitungan gaji karyawan Cara menghitung gaji yang tidak tepat bisa berakibat fatal pada perusahaan. Selain kelebihan dan kekurangan memberikan gaji kepada karyawannya, ada beberapa kesalahan fatal dalam perhitungan gaji karyawan. Di antaranya adalah sebagai berikut Tidak Menerapkan Peraturan Tenaga Kerja Terkini Pemerintah sudah memberikan peraturan terkait dengan perhitungan upah ini. Bahkan setiap tahun, ada peraturan pemerintah terbaru yang berkaitan dengan perhitungan ini. Namun terkadang tidak semua perusahaan, termasuk usaha kecil, tidak menyesuaikan gaji mereka dengan peraturan terbaru. Akhirnya, pekerja ada yang protes hingga langsung mengundurkan diri. Beberapa yang lain mungkin akan mengalami penurunan kinerja mengingat tidak adanya kenaikan upah yang sesuai dengan harapan mereka. Untuk mengantisipasi dampak tersebut, penting adanya sosialisasi peraturan terbaru dengan pekerja. Kalaupun perusahaan belum bisa melakukan penyesuaian upah, ada win-win solution antara perusahaan dengan pekerja. Salah Mengoperasikan Aplikasi Penggajian Dalam perhitungan gaji karyawan, perusahaan biasanya menggunakan aplikasi penggajian, baik hanya sekedar spreadsheet excel maupun aplikasi berbasis komputer. Jika bagian keuangan belum memahami dengan baik penggunaan aplikasi tersebut, maka bisa berakibat fatal pada sistem penggajian karyawan. Gaji karyawan menjadi tidak sesuai dengan kinerja dan jam kerja. Tentu saja jika ini terjadi, perusahaan akan mendapatkan protes keras dari karyawannya yang berujung pada mogok masal. Tidak Mencatat Jam Kerja Lembur Untuk mengejar produksi, perusahaan sering mengharuskan karyawannya untuk mengambil jam lembur. Jika jam kerja normal mulai dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Maka jam lembur ini setiap karyawan berbeda-beda durasinya. Ada yang mengambil lembur 3 jam per hari, ada yang hanya 2 jam. Bagian keuangan harus tahu secara pasti total lemburan karyawan setiap minggu atau bulannya. Jangan sampai ada jam lembur yang tidak terhitung karena ini akan berakibat fatal pada kinerja karyawan ke depannya. Untuk meminimalisir kesalahan fatal dalam perhitungan gaji karyawan tersebut, perusahaan harus memperkerjakan admin khusus. Admin tersebut akan mencatat semua kegiatan karyawan hingga masalah penggajiannya. Selain itu, untuk memudahkan kerja admin, pastikan pengusaha melengkapi dengan aplikasi penggajian yang mudah dalam penerapannya. Mengapa Perlu Menghitung Gaji Karyawan Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu menghitung gaji karyawannya dengan tepat. Coba Anda bayangkan bagaimana jika perusahaan melakukan kesalahan perhitungan gaji kepada karyawannya. Mungkin jika hanya sekali atau dua kali, itu karena human error. Namun jika berkali-kali terjadi, maka itu akan berdampak fatal kepada perusahaan. Berikut adalah alasan mengapa perusahaan perlu menghitung upah karyawannya dengan tepat Menjaga keuangan perusahaan Salah satu pengeluaran terbesar dalam perusahaan adalah untuk menggaji karyawannya. Jika perusahaan salah melakukan perhitungan gaji ini, maka bisa berakibat buruk. Jika pengeluaran untuk gaji terlalu tinggi, maka bisa berdampak pada cash flow keuangan perusahaan secara menyeluruh. Tentu saja, dampak terburuknya adalah pengurangan karyawan hingga perusahaannya collapse. Sementara, jika perusahaan memberikan gaji yang rendah, maka tidak menutup kemungkinan adanya pengunduran diri karyawan. Ini bisa mempengaruhi produktivitas perusahaan dan berdampak buruk pada klien-klien perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya formula khusus terkait gaji karyawan ini agar semuanya bisa berjalan seiring bersama. Memberikan keadilan bagi karyawan Karyawan satu dengan yang lainnya mungkin berbeda besaran gajinya. Hal tersebut karena posisi jabatan yang berbeda, pengalaman atau jam kerjanya. Ada karyawan yang mengambil lembur, tentu total gajinya akan berbeda dengan karyawan yang tidak lembur. Begitu juga dengan libur atau cuti, tentu saja gajinya berbeda dengan karyawan yang masuk penuh. Itu belum pada tunjangan, bonus dan yang lainnya. Setiap karyawan mungkin besaran gajinya berbeda-beda. Maka dari itu, perusahaan perlu cara menghitung gaji karyawan yang tepat. Hal itu untuk menghadirkan keadilan antar karyawan. Kinerja karyawan yang rajin berdampak juga pada gaji yang akan mereka dapatkan dan sebaliknya. Bahan Laporan Keuangan Alasan lainnya mengapa harus melakukan perhitungan gaji karyawan secara tepat untuk mendukung bahan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini yang akan menjadi acuan utama untuk mengambil kebijakan perusahaan. Seperti Apakah akan menaikkan upah karyawan atau tidak Akankah perusahaan memberikan tunjangan karyawan atau tidak Termasuk pedomana bagi penambahan atau pengurangan karyawan. Menghitung Gaji Karyawan Usaha Kecil Cara menghitung gaji karyawan usaha kecil umumnya berdasarkan pada omset perusahaan. Pemerintah melalui PP No 36 Tahun 2021 juga telah memberikan peraturan terkait dengan upah minimal perusahaan, yakni berupa Upah minimum provinsi UMP atau Upah Mininum Kabupaten/Kota UMK. Namun khusus untuk usaha kecil, pemerintah memberikan pengecualian berupa keringanan terkait batas upah minimal. Pemerintah memberikan kelonggaran untuk usaha kecil memberikan upah minimal paling sedikit 50% dari rata-rata konsumsi masyarakat konsumsi. Misalnya jika rata-rata konsumsi provinsi Jawa Tengah di angka Rp maka upah minimum yang harus mereka bayar sedikitnya Rp Bagaimana cara menghitung gaji pokok karyawan untuk usaha kecil? Berapa persen ideal gaji karyawan dari keuntungan? Yang menjadi tolak ukur adalah omset perusahaan masing-masing. Besaran gajinya berbeda-beda antara usaha satu dengan yang lainnya. Hal ini karena omset setiap perusahaan pun juga bervariasi. Namun umumnya, omset UMKM itu antara 100 juta hingga 1 miliar rupiah per tahunnya. Para ahli berbeda pendapat antara persentase pengeluaran beban gaji. Ada yang 15%, 20% hingga 30% dari omset yang didapatkan. Namun banyak yang sepakat bahwa persentase gaji karyawan tidak lebih dari 30% dari total omset. Sebagai contoh, perusahaan Anda mempunyai omset Rp. per bulan dan menggunakan persentase 20%. Maka beban tenaga kerja yang harus Anda keluarkan Rp. per bulan. Biaya tenaga kerja tersebut yang bisa Anda alokasikan sesuai dengan kebutuhan karyawan yang Anda butuhkan. Misalnya usaha Anda bergerak dalam produksi roti dan Anda terlibat dalam usaha tersebut. itu berarti Anda juga berhak mendapatkan gaji dari alokasi beban tenaga kerja tersebut. Misalnya Anda ingin menggaji diri Anda sendiri sebesar Rp. per bulan. Masih ada sisa alokasi beban gaji sebesar Rp Jika Anda berniat menggaji karyawan Anda sebesar Rp. per bulan. Maka jumlah karyawan yang bisa Anda rekrut maksimal 4 orang. Apakah gaji karyawan usaha kecil terkena pajak penghasilan? Berdasarkan pada Peraturan Dirjen Pajak tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, ada klasifikasi penerima upah yang terkena pajak. Jika penerima upah menerima gaji bulanan lebih dari per bulan, karyawan tersebut berkewajiban membayar pajak penghasilan progresif. Sementara itu, jika penghasilan karyawan di bawah per bulan, maka tidak berkewajiban membayar pajak. Hal ini sesuai dengan pasal 21 peraturan Dirjen Pajak. Berdasarkan pada peraturan di atas, pelaku UMKM atau usaha kecil mendapatkan banyak keringanan. Baik itu dari batasan upah minimum yang tidak harus mengikuti standard Provinsi atau Kabupaten/Kota maupun pajak penghasilan. Omset bulanan UMKM yang di kisaran 50 juta hingga 100 juta juga memudahkan perhitungan gaji karyawannya. Hal tersebut karena besaran gaji karyawannya di bawah batas minimal terkenal pajak penghasilan, per bulan. Namun seiring berjalannya waktu, usaha yang Anda kelola semakin berkembang. Statusnya naik dari usaha kecil menjadi usaha menengah, bahkan usaha besar. Gaji karyawan per bulan pun juga melampaui batas minimal gaji terkena pajak. Maka perhitungan gaji akan mulai merepotkan. Belum lagi ada tambahan tunjangan lainnya yang membuat perhitungan harus tepat. Tentu saja untuk mengatasi hal ini, Anda perlu membentuk divisi baru yang bertugas mengurusi payroll karyawan termasuk jam kerja, tunjangan dan potongan gaji. Untuk memudahkan perhitungan gaji karyawan, maka Anda bisa menggunakan bantuan aplikasi penggajian yang banyak beredar. Aplikasi penggajian tersebut akan memudahkan Anda dalam menghitung gaji karyawan secara detail sekalipun dalam jumlah yang banyak. Anda juga bisa menggunakan spreadsheet untuk usaha kecil yang baru berkembang. Anda bisa mempelajari formula untuk melakukan perhitungan gaji dan keuangan secara umum. setelah berkembang dan perhitungan gaji semakin kompleks, maka bisa beralih ke aplikasi penggajian sesuai kebutuhan perusahaan Anda. Kesimpulan Cara menghitung gaji karyawan usaha kecil sebenarnya sederhana, yakni tidak lebih dari 30% total omset perusahaan. Namun perhitungan gaji itu akan menjadi rumit jika Anda karyawan yang lembur, tidak masuk maupun cuti. Maka Anda memerlukan perhitungan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap perusahaan Anda. Bukan hanya itu, memahami metode penggajian yang baik dan benar akan mengantarkan Anda pada kesuksesan membangun usaha dan sukses dalam jangka Panjang. Ketika bisnis ukm yang dirintis masih seumur jagung, penggajian karyawan menjadi salah satu permasalahan tersendiri. Hal ini disebabkan karena belum adanya income yang stabil karena bisnis masih berfokus pada bagaimana caranya mendapatkan banyak pelanggan. Baik bisnis online maupun offline, semua pernah mengalaminya. Moota hadir untuk membantu mengecek mutasi rekening. Beberapa Tips Penentuan Gaji untuk Usaha Kecil Usaha kecil yang dirintis dari nol tentu tidak akan langsung mendapatkan kesuksesan secara instan. Ada berbagai perjuangan dan strategi yang dilakukan agar bisnis dikenal masyarakat luas. Sebagian orang merintis usaha agar mendapatkan pemasukan dana selain penghasilan dari pekerjaan utamanya. Berikut tips untuk menentukan gaji karyawan usaha kecil 1. Menghitung gaji sesuai dengan jumlah hari kerja karyawan Jika bisnis yang dirintis adalah bisnis jualan online, sistem penggajiannya sama dengan bisnis jualan offline. Cara perhitungan gajinya adalah jumlah hari kerja karyawan dalam sebulan atau yang telah dijalani dikalikan dengan gaji sebulan. Metode penggajian ini merupakan metode yang direkomendasikan untuk para pebisnis pemula agar keuangan bisnis tetap stabil. 2. Menghitung gaji sesuai dengan jam kerja karyawan Bisnis yang dibangun secara online membutuhkan beberapa karyawan yang menghandle toko online. Biasanya tim customer service terdiri dari beberapa orang yang bekerja dengan sistem shift. Untuk cara penghitungan gaji menyesuaikan jam kerja karyawan adalah gaji pokok ditambah dengan tunjangan tetap kemudian dibagi 173. 3. Menetapkan gaji pokok Agar omzet penjualan naik, pemilik bisnis harus mempertimbangkan besaran gaji pokok yang akan dibayarkan kepada karyawan setiap bulannya. Pastikan bahwa gaji tersebut tidak membuat modal bisnis untuk produksi selanjutnya menjadi minus. Karena bisnis yang dirintis masih seumur jagung, maka terapkan gaji di bawah UMR terlebih dahulu. 4. Melihat nilai pekerjaan pada setiap karyawan Pemilik bisnis tentu ingin mengelola keuangan bisnis dengan baik. Oleh karena itu, sebelum merekrut karyawan, pastikan untuk mempertimbangkan nilai pekerjaannya terlebih dahulu. Nilai pekerjaan berupa faktor geografis, kualifikasi pendidikan, hingga pengalaman pekerjaan. Tentunya gaji yang akan diberikan untuk karyawan lulusan SMA berbeda dengan lulusan S1. 5. Mempertimbangkan kontribusi posisi pekerjaan terhadap bisnis Setiap posisi pekerjaan memiliki posisi vital yang sangat mempengaruhi kemajuan bisnis. Misalnya saja, dalam bisnis online tentu sangat membutuhkan tim customer service sebagai pihak terdepan yang akan berinteraksi dengan konsumen yang belanja online. Tim CS yang akan handle setiap reseller maupun konsumen yang dropship sehingga gajinya lebih besar. 6. Menyesuaikan dengan skala upah Dalam membangun bisnis, Moota sangat dibutuhkan untuk melakukan pengecekan mutasi rekening. Pemilik bisnis dapat menerapkan perhitungan penggajian dengan menyesuaikan skala upah yang ditetapkan pemerintah. Skala upah ini berkaitan erat dengan kemampuan suatu perusahaan dalam menggaji karyawan sesuai skill dan posisi karyawan. 7. Merekrut karyawan yang belum menikah Karena bisnis masih seumur jagung, sebaiknya pemilik bisnis mempertimbangkan untuk merekrut karyawan yang belum menikah, terutama untuk karyawan laki-laki. Hal ini disebabkan karena karyawan yang sudah menikah memiliki tanggungan istri dan anak yang mana gaji yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan karyawan yang belum menikah. Itulah beberapa tips untuk menentukan gaji pada karyawan apabila usaha yang dijalankan masih berumur jagung. Agar lebih mudah dalam mengecek setiap mutasi pada beberapa akun rekening bank, Moota adalah pilihan yang tepat. Untuk bisa mendapatkannya, bisa mendaftarkan diri melalui Moota. Sebagai pengelola usaha kecil, tentu Anda harus cermat dan teliti agar usaha Anda maju dan berkembang. Menghitung gaji karyawan usaha kecil memang mempunyai metode tersendiri. Tentu saja perhitungannya berbeda dengan perusahaan yang sudah besar. Usaha kecil biasanya juga mempunyai omset rata-rata di bawah 100 juta per bulannya. Selain itu, jumlah karyawan yang bekerja juga tidak banyak. Nah, bagaimana cara menentukan gaji karyawan pada usaha kecil? Secara umum, perhitungan gaji karyawan pada usaha kecil itu menggunakan 3 metode. Yaitu perhitungan berdasarkan pada omset usaha, perhitungan berdasarkan jumlah hari kerja dan berdasarkan jam kerja. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan lengkapnya sebagai berikut. Cara Menghitung Gaji Karyawan Usaha Kecil Pemerintah memberikan panduan dalam menentukan gaji usaha kecil dan menegah melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun 2021 tentang besaran Upah minimum provinsi UMP dan Upah minimum Kabupaten/Kota UMK. Peraturan tersebut juga membahas mengenai usaha kecil dan menengah. Untuk usaha dengan skala yang kecil, Pemerintah memberikan kelonggaran dalam besaran Gaji. Usaha Mikro Kecil dan Menegah UMKM bisa memberikan gaji kepada karyawan paling sedikit 50% dari rata-rata konsumsi masyarakat setempat. Dengan kata lain, untuk melakukan perhitungan gaji karyawan usaha kecil tersebut, Anda perlu mengetahui besaran rata-rata konsumsi masyarakat. Sebagai contoh, Jika usaha Anda berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Rata-rata konsumsi masyarakat di Sleman sebesar Rp per bulannya. Gaji karyawan minimal per bulannya adalah per bulan. Perhitungan tersebut bisa Anda jadikan sebagai pedoman untuk menentukan estimasi biaya karyawan usaha kecil. Nah, bagaimana cara menghitung gaji karyawan dengan tepat? berikut penjelasan lengkapnya. Cara Menentukan Gaji Karyawan Pada Usaha Kecil Berdasarkan Omset UMKM umumnya mempunyai omset berkisar Rp 100 juta hingga 1 miliar per tahunnya. Namun demikian, besaran gaji pada masing-masing usaha itu berbeda-beda omsetnya. Hal tersebut karena ada perbedaan penjualan, kondisi perusahaan dan faktor lainnya. Lalu, berapa persen porsi gaji karyawan usaha kecil dari total keseluruhan omset? Dalam hal ini, para ahli memberikan pendapat yang berbeda-beda. Ada yang mengemukakan sebesar 15%, 20%, maupun 30% dari omset. Tentu saja, pelaku usaha bisa menentukan besarannya berdasarkan pada kondisi masing-masing perusahaan dengan kisaran 15% – 30% dari omset usaha. Para ahli tersebut juga sepakat bahwa porsi gaji karyawan tidak boleh lebih dari 30%. Hal tersebut jika tetap dilakukan akan menimbulkan masalah pada kelancaran usaha Anda. Sebagai contoh, Anda mempunyai usaha produksi makanan ringan dengan omset Rp 20 juta setiap bulannya. Kemudian, anda menetapkan porsi gaji dari total omset 20%. Dengan kata lain, porsi gaji atau biaya tenaga kerjanya adalah Rp 4 juta per bulan. Biaya tersebut bisa anda alokasikan untuk membayar karyawan. Anda bisa mempekerjakan 2-3 karyawan untuk mendukung usaha Anda tersebut. Jika anda juga terlibat dalam bisnis tersebut, Anda juga masuk dalam perhitungan tersebut. Misalnya, anda merekrut dua karyawan. Anda bisa memberikan gaji kepada mereka maksimal Rp 2 juta per bulannya. Jika ternyata pada pelaksanaannya, Anda membutuhkan karyawan lebih, sementara untuk biaya beban tenaga kerja sebesar Rp 4 juta per bulan tidak cukup. Anda bisa menggunakan persentase 30% dari total omset, atau Rp 6 juta per bulannya. Asalkan tidak lebih dari 30% dari total omset. Apakah ada pajak penghasilan untuk gaji karyawan pada usaha kecil? Berdasarkan pada Peraturan Dirjen Pajak tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, ada klasifikasi penerima upah yang terkena pajak. Jika penerima upah menerima gaji bulanan lebih dari per bulan, karyawan tersebut berkewajiban membayar pajak penghasilan progresif. Sementara itu, jika penghasilan karyawan di bawah per bulan, maka tidak berkewajiban membayar pajak. Hal ini sesuai dengan pasal 21 peraturan Dirjen Pajak. Cara Menentukan Gaji Karyawan pada Usaha Kecil berdasarkan Jumlah Hari Kerja Selain menentukan gaji karyawan berdasarkan pada omset, usaha kecil juga bisa menentukan gaji berdasarkan pada jumlah hari kerja. Metode penggajian seperti ini memang direkomendasikan untuk UMKM. Hal tersebut karena akan memudahkan pelaku usaha untuk memberikan gaji secara proporsional. Metode ini menggunakan patokan jumlah hari masuk kerja dengan rumus sederhana sebagai berikut. =Jumlah Hari Kerja/ Jumlah hari sebulan X besaran gaji satu bulan. Misalnya, Bu Indarti bekerja di usaha pengolahan makanan ringan di tempat Anda. Biasanya dia mendapatkan gaji bulanan sebesar Rp 2 juta rupiah per bulan dengan jumlah hari kerja per bulan 25 hari. Nah, pada bulan Juli 2022. Karena ada suatu hal, dia harus izin dan bisa efektif masuk kerja selama 20 hari pada bulan tersebut. Maka berapa gaji yang akan diberikan kepada Bu Indarti? Maka kita bisa menggunakan rumus di atas untuk mendapatkan besaran gajinya. =20/25 X Rp = Rp Cukup mudah bukan? Ya, perhitungan gaji berdasarkan hari masuk kerja memang lebih mudah dan lebih sederhana. Namun ada juga usaha kecil yang menerapkan sistem gaji harian. Dalam kesepakatan awal antara pekerja dengan pelaku usaha. Misalnya, perhitungan gaji per hari Rp 90 ribu. Dengan kata lain, jika dalam satu bulan hanya masuk 20 hari, maka dia mendapatkan gaji Rp. per bulannya. Cara Menentukan Gaji Karyawan pada Usaha Kecil berdasarkan Jumlah Jam Kerja Menentukan gaji karyawan berdasarkan pada jam kerja juga bisa menjadi alternatif. Untuk perhitungannya, menghitung gaji berdasarkan pada jam kerja memang lebih kompleks daripada berdasarkan hari kerja. Sederhananya, upah per jam bisa didapatkan dengan dibagi 173. Untuk lebih jelasnya, berikut rumus perhitungannya Upah per Jam = 1/173 X Gaji sebulan Masih menggunakan contoh yang sama. Misalnya, Bu Indarti bekerja selama 6 hari dalam seminggu dengan gaji bulanan sebesar Rp 2 juta rupiah. Nah, berapa gaji prorata per jam Ibu Indarti? Berikut perhitungannya. Upah Prorata Bu Indarti per Jam = 1/173 X Rp. = Rp Setelah mengetahui upah per jam, Anda bisa mencari besaran gaji prorata. Bu Indarti masuk kerja sejumlah 20 hari pada bulan Juli 2022. Rincian jam kerja setiap minggunya adalah bekerja 8 jam setiap hari. Jadi perhitungannya adalah =20 hari x 8 jam x Rp11. 560 = Rp per bulannya. Jadi, gaji Bu Indarti untuk bulan Juli adalah Rp Gaji tersebut bisa dibulatkan ke atas atau ke bawah sesuai dengan kebijakan kantor. Itulah perhitungan gaji menggunakan metode prorata berdasarkan jam kerja. Baca juga Gaji Karyawan tambang batubara Kaltim PT Kaltim Prima Coal 2022 Penutup Ada banyak pilihan cara menentukan gaji karyawan usaha kecil yang bisa Anda pilih. Dalam artikel ini penulis menyajikan 3 cara. Yaitu dengan berdasarkan omset, berdasarkan jumlah hari dan jumlah jam. Mana yang terbaik? Tentu saja, itu kembali pada kebijakan serta kemampuan usaha yang Anda jalankan. Ketiga cara tersebut memudahkan Anda dalam menghitung gaji karyawan pada usaha kecil. Mampu menghitung biaya gaji karyawan yang tepat akan meningkatkan profit dan bisnis Anda akan berkembang secara masif. Sehingga Anda bisa meningkatkan penjualan, dan membersarkan bisnis Anda jangka panjang.

cara menghitung gaji karyawan usaha kecil